Selasa, 12 Mei 2009

Menyingkap Tirai Kehidupan

Waktu begitu cepat berlalu. Detik2 kehidupan tak pernah berhenti untuk mengguritkan kisah anak2 manusia dan mencatatnya dalam sebuah Kitab yg suatu ketika akan dibukakan lagi untuk kita. Semua yg terjadi tak dapat diubah lagi karena telah menjadi bagian dari sejarah perjalanan kehidupan. Sekecil apapun kisahmu, itu adalah kenangan yg kelak akan menampakkan dirinya pada hari ketika tak ada suara dan kata2, ketika semua pintu kehidupan telah tertutup, yang tampak hanya Dia. Kerajaan langit telah terhampar di hadapan semua makhluk dan proses pengadilan Illahi telah dimulai. Satu per satu jiwa manusia harus berjalan melewati sebuah jalan yg lebarnya hanya 1/7 dari 1 helai rambut kita. Di kanan kiri jalan tersebut ada api yg sangat panas yg dg sekali jilat bisa menghancurluluhkan tubuh (jiwa) manusia. Jalan itu bernama Shirotol mustaqim yg dikelilingi api neraka.

Melewati Shirotol mustaqim tidaklah mudah. Ada memang yg berjalan bagai kilat yakni golongan nabi dan wali, tapi banyak pula yg merangkak seperti bayi dan tak jarang harus jatuh kecebur ke dalam api neraka yg mendidih. Lantas ilmu apa yg bisa membantu melewati Shirotol mustaqim dg cepat dan lancaR?

ILMU TENTANG HATI

Dg hati kita akan mengetahui hakekat dari kehidupan ini dan. Dg mengetahui hakekat kehidupan maka hampir mustahil kita akan terjerumus ke api neraka. Sebuah rahasia yg mungkin belum banyak diketahui adalah bahwa hati manusia itu bisa terhubung langsung dg alam malakut hanya saja ada tirai yg menghalangi hati untuk menembusnya. Tapi seandainya kita mampu menyingkap tirai tersebut niscaya segala hakekat kehidupan ini akan terhampar nyata di hadapan kita. Namun demikian tidak mudah untuk menyingkap tirai tsb. Begitu berat cobaan yg harus dihadapi yg terkadang membuat manusia menyerah. Kita harus mampu mempersembahkan hati kita hanya untuk Tuhan. Padahal jika masih berada di dunia ini, setiap melangkahkan kaki maka yg tampak adalah dosa. Untuk membuang dunia pun tak mungkin karena kita harus mempertahankan hidup. Bagi mereka setingkat wali mungkin tak ada kendala karena mereka telah mengetahui hakekat tapi untuk orang awam sungguh sangat sulit. Kadang kita harus mengalami dilema dunia dan akherat. Memilih dunia tapi melupakan akherat atau sebaliknya asyik dg akherat dan menampikkan dunia. Jika kita memilih seimbang antara keduanya itu baik tapi tanpa mengetahui hakekat mungkin kita akan lebih mudah terjerumus ke perangkap syetan karena yg kita lihat baik pd hakekatnya bukanlah suatu yg baik atau sebaliknya.

Tidak mudah melakukannya terlebih jika kita sudah terjebak dg rutinitas kerja yg padat. Hampir dapat dipastikan Tuhan akan menjadi pilihan kedua setelah pekerjaan. Inilah yg masih saya Pelajari untuk menemukan formula yg tepat menghilangkan dikotomi dunia akherat dan menyingkap tabir segala hakekat. Doakan saja semoga berhasil sebelum kematian datang menghampiriku.

1 komentar: