Jumat, 01 Mei 2009

Ternyata Orang Islam Gemar Menyembah BERHALA

Berhala adalah sesembahan yg paling mendominasi pd masa jahiliyah. Pd zaman itu banyak patung2 dg aneka ragam namanya yg kemudian disebut sbg Tuhan dan disembah2 sehingga melahirkan banyak sekali Tuhan. Bagaimana dg sekarang ini, benarkah peradaban Islam telah berhasil memusnahkan berhala2 itu dan menjadikan manusia khususnya orang2 Islam hanya menyembah satu Tuhan saja yakni Allah SWT?

Jika menilik realita yg ada di masyarakat kita saat ini ternyata orang2 Islam sendiri masih gemar menyembah berhala baik yg terang2an maupun yg sembunyi2 atau bahkan terselubung. Untuk mengkategorikannya terlebih dahulu kita harus tau apa sebenarnya yg disebut berhala itu.

Berhala dalam arti sempit adalah patung2 yg menjadi sesembahan tapi kemudian pengertian itu mengalami perluasan makna seiring dinamika jaman. Berhala dalam pengertian luas yakni segala sesuatu yg disembah selain Allah SWT. Hal tersebut mencakup apa saja baik benda, makhluk, berwujud maupun tak berwujud.

Dalam masyarakat kita saat ini khususnya yg mengaku orang Islam, ada 3 kategori/penyembahan berhala yakni:

1.SYIRK TERANG-TERANGAN
Dalam hal ini bisa dilihat secara nyata terutama yg mengatasnamakan kebudayaan seperti jamasan pusaka, sekatenan, kenduri, resik desa, sedekah bumi, sedekah laut, nyadran, meminta berkah dari makam2 orang yg sdh meninggal, dan lain sebagainya. Mereka yg melakukan ritual2 tsb dg bangganya mengatakan itu adalah budaya yg harus dilestarikan. Apakah mereka adalah orang2 bodoh yg tdk bs berpikir? Ternyata tidak bahkan banyak diantara mereka dari kalangan intelek dan pejabat. Mereka pandai dalam hal dunia, mereka pun aktif pengajian, mereka juga melakukan sholat, puasa, dan kewajiban muslim lainnya tapi ada yg tidak dimiliki oleh mereka yakni hati. Hati mereka telah buta sehingga tak mampu lagi membedakan mana yg benar dan mana yg salah. Akibatnya mereka menggunakan RASIONALISASI PEMBENARAN dalam segala hal. Salah satunya dg mengatasnamakan budaya dan adat lantas "melegalkan" ritual2 semacam itu. Parahnya mereka adalah orang yg ditokohkan dalam masyarakat tsb yg berimbas pd bobroknya tatanan iman masyarakat kita maka lahirlah apa yg disebut BERAGAMA TAPI TAK BERAGAMA. Dan itu adalah realita yg sungguh menyedihkan. Para ulama, dai, syekh, atau yg mengaku tokoh2 agama seakan tak berdaya menghadapi kondisi ini. Sepertinya ritual yg berlindung pd nama BUDAYA sah2 saja meski jelas2 bertentangan dg ajaran Islam.

2.SYIRK TERSEMBUNYI
Pada dasarnya hampir sama dg point di atas hanya saja dilakukan tanpa sepengetahuan orang lain (tetangga dan teman2nya). Contohnya orang2 yg tekun melaksanakan kewajiban seorang muslim tapi di sisi lain justru bersandar pada seorang dukun, guru, kiai, atau azimat. Mereka adalah bagian dr orang2 munafik. Mereka seperti orang yg beriman namun tanpa sepengetahuan orang lain, mereka melakukan perbuatan2 syirk. Hal ini adalah refleksi dari imbas kehidupan modern saat ini. Tingkat ekonomi yg lemah membuat orang mencari jalan pintas demi mendapatkan keinginannya atau biar tidak dibilang ketinggalan mode. Akibatnya banyak yg memilih pergi ke dukun utk pasang susuk biar kelihatan mempesona, mendapatkan pekerjaan/karir yg bagus, mencari jodoh, dan lain sebagainya. Tengok saja salah seorang paranormal Ki Joko Bodo yg kebanjiran job dari mulai orang biasa hingga kaum selebriti dg biaya 7jt sd 100an juta rupiah. Itu hanya untuk pasang susuk. Jika dihitung dalam 1bulan Ki Joko Bodo meraup untung milyaran rupiah. Inilah yg membuat bermunculannya dukun2 baru. Sebut saja ponari dg fenomena batu petirnya yg berhasil meraup uang 1 milyar hanya dalam waktu 1 bulan. Sekarang bahkan bermunculan pengobatan dg batu di banyak daerah dan anehnya Pasiennya tetap membludak saja. Benar2 bangsa ini telah mengalami degradasi iman yg begitu parahnya. Tapi kalau yg ini bs masuk kategori yg pertama yakni Syirk Terang2an.

3.SYIRK TERSELUBUNG
Kategori ini sebenarnya yg sedang kita bahas yang menyangkut orang Islam pd umumnya. Mungkin kita tak menyadarinya bahwa kita pun adalah bagian dari syirk ini. Kita menyembah berhala yg bernama SANG NAFSU. Imam Al Ghozali menggambarkannya sebagai BABI untuk syahwat (kemauan) dan ANJING untuk amarah. Mungkin kita sholat tapi sebenarnya selain menyembah Allah kita justru dominan menyembah anjing dan babi tadi. Perbuatan kita yg menunjukkan hal tsb. Pengaruh SANG NAFSU begitu besar sehingga tanpa kita sadaRi, kita telah menjadi budaknya. Semua orang yg belum bisa memenangkan hatinya dari SANG NAFSU meruPakan bagian dari kelompok ini. Bahkan saat kita masih memikirkan urusan duniawi dalam sholat kita, sebenarnya SANG NAFSU lah yg menguasai hati kita dan menjadikannya budak. Dan saat itu menurut Imam Al Ghozali kita hakekatnya sedang menyembah kepada ANJING dan BABI bukan kepada Allah. Untuk itulah hati adalah satu hal penting yg harus benar2 kita bersihkan hingga Hati yg memerintah nafsu bukan nafsu yg menghambakan hati. Jangan sampai kita termasuk orang Islam yg gemar menyembah berhala. Na'udzubillahi min dzalik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar