Senin, 13 April 2009

HEMPASAN RASA HAMPA

23/10/03



Sekilas aku merasa,
redup cahaya matamu menyambar seketika sadarku
Dan kuterlupa sejenak bahwa aku tak boleh hanyut dalam rasa ini
Namun meski kuenyahkan semuanya,
pancaran keindahanmu merampas nafsu yang lama kubelenggu
Dan mengajariku,
Semua ini adalah bagian dari kodratimu
asal kau tak menembus batas-batas tentang kaidah cinta
Bukankah nafsu dengan mudahnya memalingkanmu dari makna cinta yang sesungguhnya

Dan bukankah lintasan yang kerap hadir dihatimu itu mampu menutup pandangan batinmu
hingga kau tak sadar bahwa kau telah terlampau jauh berpaling dari cinta yang selama ini kau cari

Dia memang sempat menawan diri dan hatiku
Dia adalah bagian cinta itu sendiri
meski kau tak mampu merengkuhnya dalam pelukanmu
Dia sadar atau tidak telah memberi ruang untuk menatap perjalanan yang sedang kujalani
Dan meraba ujung jalan yang kulalui ini

Kau memang tak seharusnya kupandang dari satu sisi dimensi
karena kau adalah bagian dari kehidupan
Dan melaluimu, tabir kehidupan itu perlahan mampu kusingkap

Kau memang sering mengusik saat-saat sendiriku
Namun kutahu ini tak lebih dari hempasan rasa hampa yang kerap tak kumengerti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar