Selasa, 21 April 2009

Kartini dan Emansipasi yang Kebablasan

R.A. Kartini nama itu tentunya sudah sangat kita kenal. Ya dialah perintis emansipasi wanita sehingga kini wanita bisa mengecam pendidikan dan bekerja seperti yg dilakukan kaum adam. Namun kini emansipasi wanita telah banyak mengalami pergeseran nilai bahkan bisa dikatakan kebablasan. Mengapa?

Coba saja tengok wanita sekarang ini. Banyak dari mereka yg memilih profesi yg sebenarnya lebih cocok untuk laki2 seperti tukang becak, sopir busway, kuli bangunan, dan berbagai pekerjaan yg mengandalkan tenaga fisik yg besar. Kodrat mereka sebagai wanita telah hilang oleh emansipasi wanita. Inilah potret realita di kehidupan kita.

Sungguh sangat disayangkan jika emansipasi wanita dinilai sebagai persamaan hak antara laki2 dan wanita. Bahkan demi emansipasi ada juga wanita yg bertindak sebagai imam sholat padahal para jemaah banyak yg laki2. Emansipasi sah2 saja asal tidak sampai keluar dari koridornya yg pada akhirnya hanya akan menjatuhkan harkat dan martabat wanita itu sendiri.

Satu lagi yg pantas mendapat perhatian yakni mengenai banyaknya pelecehan seksual terhadap kaum wanita. Yg jadi pertanyaan benarkah tindakan tersebut adalah sepenuhnya kesalahan laki2. Mari kita telaah bersama.

Wanita dan pria memang berbeda tapi perbedaan diantara wanita sendiri jauh lebih banyak. Ada wanita yg suka mengumbar aurat atau yg lebih memilih menjaga kehormatannya. Di sini saya tidak membela mereka yg mengenakan jilbab karena banyak dari mereka yg berjilbab tapi kelakuannya sungguh memalukan dan ini realita. Oleh sebab terlepas dari konteks agama menutup aurat yg saya maksud adalah mengenakan pakaian yg secara logis tidak merangsang gairah seksual laki2. Mengapa saya katakan logikanya? Karena ada juga laki2 yg bernafsu tapi hanya dg melihat wanita yg berjilbab besar tapi dg wanita yg memakai pakaian sexy, gairah seksualnya tidak muncul. Itulah pikiran manusia susah untuk ditebak. Dan ini memang realita. Kembali ke pokok pembahasan di atas bahwasannya wanita yg membuka auratnya adalah wanita yg telah melakukan pelecehan terhadap kaum wanita. Anda tentu bisa melihat sendiri bagaimana artis2 itu atau fansnya berpakaian, mereka sepertinya berpakaian padahal tidak. Coba saja tengok pakaian mode masa kini itu biasanya bagian dadanya terbuka. Bahkan banyak yg justru pamer payudara dg membuka setengah dari buah dadanya. Tapi anehnya ketika ada laki2 yg mempelototin tubuhnya, si wanita justru marah2 dan bilang bahwa itu pelecehan seksual terlebih jika dicolek seperti yg terjadi pd Dewi Persik bisa masuk kasus pidana.

Nah sebenarnya siapa yg salah laki2 atau wanitanya? Dua2 nya salah dan harus kena hukuman. Mengapa?

1. Laki2 tsb salah karena telah melakukan pelecehan seksual terhadap wanita tadi. Walaupun itu dikarenakan ia tak tahan melihat aurat yg terbuka di hadapannya.

2. Wanita tsb salah karena mengumbar auratnya di depan umum sehingga membangkitkan hasrat seksual laki2. Selain itu wanita tsb juga telah melakukan pelecehan seksual terhadap kaum wanita serta telah menjatuhkan harkat dan martabat kaum wanita itu sendiri.

Oleh karenanya jika laki2 tsb mendapatkan hukuman, maka seharusnya si wanita mendapatkan hukuman yg lebih berat lagi karena telah menjadi biang terjadinya pelecehan seksual tsb. Inilah yg dinamakan emansipasi wanita yg sesungguhnya yakni tidak ada perbedaan antara wanita dan laki2, siapapun yg salah harus dihukum. Jangan cuma mau enaknya doank. Dg mengatasnamakan emansipasi lantas bertindak semaunya.

Anyway Selamat Hari Kartini bagi yg merayakannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar