Kamis, 23 April 2009

Sholat tepat pada waktunya memang sulit terkadang jika aktivitas kita benar2 padat. Selalu saja ada yg membuat kita menunda waktu sholat. Bahkan terkadang mengakhirkan waktu sholat atau sholat di akhir waktu sebelum berganti ke waktu sholat berikutnya.

Jika kita telaah lebih lanjut sebenarnya faktor lingkungan memang memegang peranan penting. Sebagai contoh anda adalah mahasiswa. Jam kuliah dimulai pukul 11.30 dan yg mengajar dosen killer terlambat sedetik saja anda tidak boleh mengikuti kegiatan kuliah dan jika itu terjadi nilai mata kuliah anda hanya mendapat hasil E atau maksimal D. Akibatnya mau tidak mau anda tetap harus masuk kuliah padahal waktu zhuhur sudah hampir tiba. Andapun mungkin menunggu sampai jam kuliah berakhir padahal itu sudah jam 13.30 atau memasuki akhir waktu sholat zhuhur. Mungkin anda bisa ijin ke belakang kemudian sholat tapi hati anda akan dikejar untuk cepat2 menyelesaikan sholat karena takut dimarahi si dosen sehingga secara otomatis anda tidak melakukan Sholat dg khusuk tapi lebih kepada menggugurkan kewajiban saja.

Hal di atas hanya sebagian kecil saja dari realita yg ada. Masih banyak kasus serupa yg membuat kita bimbang menentukan pilihan. Mau sholat dulu atau menyelesaikan tugas dg resiko jika Sholat dulu berarti anda kena tegur dari atasan/dosen atau melanjutkan aktivitas tanpa ada yg ngomel. Mengapa? Karena Tuhan tak butuh apapun dari anda. Terserah anda mau sholat atau tidak itu sepenuhnya adalah urusan anda. Di sini kemudian yg bisa menjawabnya adalah hati anda sendiri (lihat postingan saya "Antara Kata Hati dan Nafsu").

Kemampuan dalam memanage hati sangat diperlukan. Mengapa? Karena apapun yg anda ambil adalah tergantung dari kondisi hati anda. Tidak mungkin anda bisa melakukan sholat secara khusuk sementara anda ditekan untuk segera menyelesaikan tugas anda. Atau sebaliknya anda menyelesaikan aktivitas anda dulu dan hati anda dihantui perasaan tak tenang karena anda telah menganggap remeh sholat dan artinya anda "menempatkan" Tuhan di bawah urusan2 keduniawian. Kalaupun kemudian anda sholat, akan sulit bagi anda untuk khusuk dalam sholat anda tersebut.

Lantas apa yg harus kita lakukan?

Saya akan berusaha memberi sedikit masukan. Dalam kondisi dan situasi apapun berusahalah untuk selalu tenang. Selalu ingat Allah dg berdzikir (lihat postingan saya "Belajar Sholat Khusuk - Dzikir"). Dg tetap menjaga hati anda dalam keadaan tenang, anda akan mampu mengambil keputusan secara cepat, tepat, dan bijaksana. Dalam kasus seperti di atas sebenarnya yg perlu anda lakukan adalah berbicara baik2 dg atasan atau dosen untuk minta ijin melakukan sholat. Tak perlu emosi jika dia tak memberi ijin. Bilang saja mau ke belakang jika diperlukan. Ingat tak perlu takut dg atasan atau dosen anda. Tetap berdzikir mengucap nama Allah seirama dg detak jantung anda dan insya Allah, anda akan bisa khusuk dalam sholat anda karena anda telah mampu melawan nafsu keduniawiaan dan kini tak ada yg lebih penting selain Allah dan Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar